1. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah
metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara
lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai
satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi,
dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan
yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa. Metode ini
berbentuk penjelasan konsep, prinsip dan fakta pada akhir perkuliahan
ditutup dengan Tanya jawab antara dosen dan mahasiswa.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu
metode dimana guru menggunakan atau memberi pertanyaan kepada murid dan
murid menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru
menjawab pertanyaan murid itu. ( Soetomo, 1993 :150 )
Metode
tanya jawab merupakan cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula
dari siswa kepada guru (Syaiful Bahri Djamarah 2000: 107). Metode ini
dipandang lebih baik dari pada metode pembelajaran konvensional yaitu
metode ceramah. Alasannya karena metode ini dapat merangsang siswa untuk
berfikir dan berkreativitas dalam proses pembelajaran. Metode Tanya
jawab juga dapat digunakan untuk mengukur atau mengetahui seberapa jauh
materi atau bahan pengajaran yang telah dikuasai oleh siswa.
3. Metode Diskusi
Muhibbin Syah ( 2000 ),
mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat
erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini
lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan
resitasi bersama (socialized recitation).
Metode
diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu
permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu
permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan
siswa, serta untuk membuat suatu keputusan ( Killen, 1998 ). Karena itu,
diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih
bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara
bersama - sama.
Metode diskusi dapat pula
diartikan sebagai siasat “penyampaian” bahan ajar yang melibatkan
peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan
suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Guru, peserta didik atau
kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang
dibicarakan dalam diskusi.
Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.
• Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan dan ide - ide.
• Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
•
Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan
secara verbal. Di samping itu, diskusi juga bisa melatih siswa untuk
menghargai pendapat orang lain.
Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya :
• Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
• Kadang - kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
• Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
•
Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional
yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa
tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.
4. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah
metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan
pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Metode pemberian
tugas adalah cara dalam proses belajar mengajar dengan jalan memberi
tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu dapat berupa mengikhtisarkan
karangan, (dari surat kabar, majalah atau buku bacaan) membuat kliping,
mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun karangan.
Metode
Demonstrasi. Menurut Muhibbin (2000) Metode demonstrasi adalah metode
mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan
melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan
media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang
sedang disajikan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000) Metode
demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu
proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan
pelajaran.
5. Metode Eksperimen
Metode eksperimen menurut
Syaiful Bahri Djamarah (2000:95) adalah cara penyajian pelajaran, di
mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang
dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen,
siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,
mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses
sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri,
mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan
menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.
6. Metode Simulasi, Bermain Peran, dan Sosiodrama/Psikodrama
Metode ini menampilkan
symbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses kejadian atau
benda yang sebenarnya. Metode ini adalah suatu cara penguasaan bahan
pelajaran melalui pengembangan dan penghayatan anak didik. Metode yang
melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik
atau situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh
yang ia lakoni, mereka berinteraksi sesama mereka.
7. Metode Karyawisata / Widyawisata
Metode ini dmaksudkan untuk
menunjukkan kepada siswa secara langsung beberapa hal yang dipelajari di
sekolah. Seperti kunjungan Museum, Labolatorium Budaya dll. Disebutkan
juga sebagai bentuk format interaksi belajar mengajar yang di berikan
kesempatan kepada siswa untuk mempelajari, melengkapi dan memperdalam
bahan pembelajaran, dan mendapat pengalaman langsung atas objek yang di
pelajari di luar kelas pembelajaran.
8. Metode Pengajaran Unit
Dapat di artikan sebagai suatu
cara belajar antara siswa dan guru yang mengarahkan kegiatan pada
pemecahan masalah yang dapat di rumuskan secara bersama-sama. Metode ini
pada dasarnya bertujuan untuk melatih siswa memecahkan suatu
permasalahan dari berbagai disiplin ilmu atau berbagai aspek, sehingga
mereka memiliki pemikiran dan pemahaman yang lebih baik.
9. Metode Penemuan ( Discovery-inquiry )
Dapat diartikan sebagai format
KBM di mana para siswa menemukan sendiri informasi yang diperlukan untuk
mencapai tujuan – tujuan pembelajaran. Dalam metode ini, dapat berupa
kegiatan belajar terentang dari penemuan terbimbing
( Discovery ) sampai ke penemuan tidak terbimbing ( inquiry )
Tujuan
dari metode ini pada dasarnya untuk meningkatkan keterlibatan siswa
secara aktif dalam mendapatkan formasi, mengarahkan siswa sebagai
pelajar seumur hidup, mengurangi ketergantungan kepada guru, serta
melatih siswa untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan lingkungan sebagai
sumber informasi yang tidak habis-habisnya digali.
Kelebihan metode penemuan
• Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada diri siswa
• Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kampuan masing-masing
•
Teknik ini mampu membantu siswa mengembangkan, memperbanyak kesiapan
serta penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif atau pengarahan siswa
•
Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai sangat pribadi atau
individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa
tersebut
Kelemahan metode penemuan
• Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu meningkatkan proses pengertian saja
• Teknik ini tidak memberikan kesempatan berfikir secara kreatif
• Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental
• Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil
•
Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran
tradisional akan kecewa bila diganti dengan teknik penemuan
10. Metode Panel
Panel merupakan sebuah bentuk
diskusi yang membahas masalah umum yang bersifat lengkap, yang terdiri
dari beberapa orang yang dianggap ahli dalam bidangnya. Sekolah biasanya
dilakukan oleh sekelompok guru yang memilih topik sesuai kebutuhan
pesera didiknya. Seorang moderator diharapkan dapat memimpin,
mengarahkan para panelis sedemikian rupa sehingga kegiatan dapat diikuti
dengan baik oleh pendengar.
11. Metode Simposium
Metode yang memaparkan suatu
seri pembicara dalam berbagai kelompok topik dalam bidang metri
tertentu. Materi-materi tersebut disampaikan oleh ahli dalam bidangnya,
setelah itu peserta dapat menyampaikan pertanyaan dan sebagainya kepada
pembicara.
Sebuah simposium
hampir menyerupai panel, karena simposium harus pula terdiri atas
beberapa pembicara sedikitnya dua orang. Tetapi symposium berbeda dengan
panel didalam cara pembahasan persoalan. Sifatnya lebih formal. Seorang
anggota symposium terllebih dahulu menyiapkan pembicaraannya menurut
satu titik pandangan tertentu. Terhadap sebuah persoalan yang sama
diadakan pembahasan dari berbagai sudut pandangan dan disoroti dari titk
tolak yang berbeda-beda.
12. Metode Seminar
Merupakan kegiatan belajar
sekelompok siswa untuk membahas topik, masalah tertentu. Setiap anggota
kelompok seminar dituntut agar berperan aktif dankepada mereka
dibebankan tanggungjawab untuk mendapatkan solusi dari topic, masalah
yang dipecahkannya. Guru bertindak sebagai nara sumber. Tidak jarang
seminar melahirkan rekomendasi dan resolusi.
13. Metode Forum
Suatu tempat yang terbuka yang
membicarakan suatu persoalan oleh semua orang ikut di dalamnya, kegiatan
ini biasanya bersifat informal dan singkat, sehingga sulit mengatur
pembicaraan-pembicaraan apalagi masalah yang di bahas adalah masalah
yang hangat dan peka secara emosional.
itulah Berbagai macam metode yang bisa dimanfaatkan agar menjadikan peserta didik lebih gampang untuk mencerna atau menerima informasi yang disampaikan, "semoga bemanfaat"...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar