Jakarta
Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto mengatakan Indonesia membutuhkan
pemimpin profesional yang mau bekerja keras untuk bangsa dan negara.
Terlebih, Indonesia akan menghadapi tantangan berat dalam kurun waktu
beberapa tahun kedepan. Termasuk menyongsong Indonesia emas pada 2025.
"Kalangan muda harus bergerak lebih cepat untuk kemajuan Indonesia,"
kata Bima, Selasa (9/10/2012).
Bima hadir dalam acara diskusi Forum Garuda Muda yang dihadiri sejumlah
tokoh muda Indonesia di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota
Bandung.
Ketika disinggung kepemimpinan muda di 2014, Bima
mengaku, tidak menutup kemungkinan kalangan muda memiliki kesempatan
untuk duduk di jabatan strategis. Kepemimpinan kalangan muda bisa saja
dimulai dari level kepala daerah. "Kaum muda harus siap, kapanpun itu,"
imbuhnya.
Paling tidak, pada 2024 mendatang, kaum muda bisa
memegang kendali di Indonesia. Namun untuk mencapai itu semua, kalangan
muda harus bergerak lebih agresif. Tentu saja, dengan dukungan semua
elemen masyarakat. Perubahan politik nasional, akan lebih baik bila
kelas menengah bangkit menjadi roda penggerak perubahan.
Hal
serupa juga dikemukakan Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf. Menurut dia,
kalangan muda harus siap atas perubahan perubahan politik. Termasuk
ketika, kalangan muda diberi kepercayaan menjadi kepala daerah. Namun,
itu semua bisa teruwjud apabila kaum muda giat menggali pengalaman.
"Semua ada prosesnya. Kemunculan kaum muda, tak lepas dari kerjakerasnya dalam menggali pengalaman," tandas Dede.
Optimisme Indonesia yang lebih baik, juga ditegaskan pengusaha muda
Anindya Bakrie. Dunia usaha memiliki optimisme untuk Indonesia yang
lebih baik. Optimisme itu sejalan dengan potensi ekonomi yang
diperkirakan akan jauh lebih baik pada beberapa tahun kedepan. Sejumlah
ekonom memprediksi, Indonesia akan menjadi penyokong ekonomi dunia.
"Menjadi tanggungjawab bersama untuk membesarkan Indonesia. Semua itu
memang perlu dilewati dengan proses. Sehingga pada akhirnya, pemuda
memiliki daya saing yang tangguh," ujar dia.
Bagi tokoh muda
yang berkarir di militer Agus Harimurti Yudhoyono, kebangkitan kalangan
muda tidak serta merta diraih begitu saja. Semua diraih melalui proses
panjang dengan kerja keras dan profesionalisme individual.
"Di
negara demokrasi, tidak ada istilah dinasti politik. Karena semua
individu memiliki kesempatan berkompetisi dengan kemampuannya
masing-masing," kata Agus.
Namun demikian, tumbuhnya generasi
muda di kancah politik nasional dengan beckground pengusaha, mestinya
tidak menanggalkan kewajibannya sebagai pengusaha. Menurut Ketua Hipmi
Raja Sapta Oktohari, pengusaha muda tetap harus fokus mengembangkan
ekonomi nasional lewat usahanya.
Indonesia, lanjut dia, selain
membutuhkan pemimpin politik, juga membutuhkan pelaku ekonomi yang bisa
berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. "Politikus sudah
banyak. Tidak ada salahnya, generasi muda memajukan Indonesia melalui
pengembangan wirausaha. Nanti kalau sudah mapan, tidak masalah terjun ke
politik," imbuh dia.
Gagasan Forum Garuda Muda, lanjut dia,
diharapkan menjadi langkah awal kalangan muda memajukan Indonesia.
Langkah tersebut bisa ditempuh, apabila semua elemen masyarakat terutama
kalangan muda, bersatu dan saling mendukung. Forum tersebut, diharapkan
bisa terus berlanjut dengan gagasan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar